PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “COOPERATIVE LEARNING” DENGAN METODE PEMBELAJARAN “GROUP INVESTIGATION” UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMKN MARGOMULYO BOJONEGORO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “COOPERATIVE LEARNING” DENGAN
METODE PEMBELAJARAN “GROUP INVESTIGATION”
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
SEJARAH KELAS XI
SMKN MARGOMULYO BOJONEGORO
Devi Sukma Utama Krisnawati, S.Pd
NIM 23021141644
Pendahuluan
Proses pembelajaran mata pelajaran sejarah telah mencapai kemajuan, namun beberapa kendala
seperti rendahnya motivasi dan minat belajar, kurangnya keterlibatan siswa, serta kurangnya
penerapan metode inovatif masih menjadi tantangan. Melalui penelitian ini, telah
diimplementasikan model pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan : (a)Memotivasi diri guru sendiri dan
diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain(b)Metode
pembelajaran yang lebih bervariasi(c)Media, alat dan bahan pembelajaran yang lebih
inovatif(d)Proses pembelajaran yang lebih terstruktur(e)Pembelajaran berpusat kepada
peserta didik(f)Guru berperan sebagai fasilitator(g)Pembelajaran yang lebih menarik
sehingga siwa lebih fokus dan tercapainya tujuan pembelajaran
Peran dan tanggung jawab penulis pada praktik baik ini adalah sebagai seorang pendidik dalam
penerapan model pembelajaran Cooperative learning pada siswa kelas XI DPB dapat meningkatkan
hasil belajar sejarah
Pembahasan
Tantangan utama melibatkan waktu diskusi kelompok yang lama, keterampilan berkomunikasi
siswa, dan ketergantungan pada anggota kelompok. Untuk mengatasi ini, guru menerapkan
metode group investigation dengan langkah-langkah yang melibatkan siswa dalam pembelajaran
kooperatif.
Langkah-langkah dalam penerapan yaitu (1)Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran group investigation (2)Guru membagi siswa
dalam beberapa kelompok (3)Siswa setiap grup diberikan konsep materi yang berbeda sebagai
dasar untuk perencanaan(4)Setiap kelompok berdiskusi melaksanakan penyelidikan terhadap
konsep materi yang di terima(5)Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas(6)Guru memberikan evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari
Penerapan model cooperative learning berhasil meningkatkan : (1)Siswa menjadi lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran(2)Motivasi dan minat belajar siswa
meningkat(3)Pembelajaran lebih berpusat pada siswa(4)Capaian kompetensi yang didapat siswa
meningkat
Berdasarkan analisis dari lembar kerja siswa dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 81,25, nilai
tertinggi adalah 94 dan nilai terendah adalah 63, siswa yang mendapat nilai di bawah 70 sebanyak
3 anak dan yang di atas 70 adalah 11 anak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif learning tipe group investigation merupakan model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar, keterampilan kerja sama, dan pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari.
Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning ini secara tidak langsung memberikan
stimulus kepada peserta didik untuk meningkatkan literasi, mengajak peserta didik untuk berfikir
kritis, bertanggung jawab terhadap tugasnya meskipun mereka dalam satu kelompok. Terlepas
pemaparan kelebihan dan kelemahan pada yang telah dijabarkan pada hasil maka ada solusi yang
perlu dilakukan oleh seorang guru yaitu mencari strategi untuk membuat siswa berani untuk
bertanya dan memberi tanggapan tanpa disuruh tetapi sadar dengan dirinya dan lebih bisa
memanagemen waktu dengan baik lagi sehingga kegiatan refleksi bisa terlaksana sesuai dengan
modul ajar yang sudah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Badariyah, P. &. (2022). Pengertian pendidikan. Jurnal pendidikan dan Konseling, 7911-
7915.
Suryani, A. D. (2019). Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 51-57.